
Laporan, Moh. Nasir Tula
Palu, beritasulteng.id – Sebagai bentuk demokrasi dan melaksanakan aturan adat sekaligus sesuai petunjuk Peraturan Walikota Palu ( Perwali ) Nomor 12 Tahun 2022 Tentang perubahan atas Perwali Nomor 28 Tahun 2017 Tentang Pedoman Pelaksanaan Kelembagaan Adat Kaili yang turun sejak Tanggal 2 Juni 2022, dari Kesbangpol Kota Palu ke Kantor Kelurahan Poboya dan kemudian di tindak lanjuti oleh pengurus adat Kelurahan Poboya.
Atas dasar surat dari Kesbangpol Kota Palu, Pengurus Adat Poboya langsung membentuk panitia pemilihan Ketua Adat Poboya yang diketuai oleh Mohamad Mikdat, ucap salah satu calon Ketua Adat Moh. Jafar J. Tonjigimpu, saat di Rumah adat Poboya tempat berlangsungnya pemilihan, Pada Kamis 23/06/2022.
Ada dua calon Ketua Adat yang maju kali ini, kami sendiri dan saudara kami Hairul ( Eso ) sesama warga Poboya, dimana pelaksanaan kali ini dapat berjalan lancar dan sukses, aku Moh.Jafar atau papa Tinggi panggilan sehari – harinya.
Pemilihan kali ini, kami lihat kesadaran dan keterlibatan warga Poboya begitu semangat sekaligus antusias sekali datang memberikan hak suaranya, walaupun sebagain harus di wakili oleh saudara serumah yang memiliki domisili di Kelurahan Poboya.
Pemilihan calon Ketua Adat Poboya dilakukan secara terbuka dan demokrasi, dimana pemilihannya berlangsung aman dan lancar di bawah pengawalan Babinsa Polres Palu dan Intel Polda Sulteng, dan dihadiri Ketua LPM Kelurahan Poboya serta perwakilan Kelurahan Poboya.
Sementara itu Hairul ( Aso ) yang juga salah satu calon ketua adat Poboya mengatakan pemilihan kali ini ibaratnya seperti pemilihan calon anggota dewan Kota Palu yang terbuka untuk umum, disaksikan secara langsung warga Poboya, dan dimana Panitia telah menyiapkan tenda bagi para pemilih yang mau menggunakan hak suaranya.
Baru kali ini pemilihan calon Ketua Adat Poboya banyak warga yang memberikan hak suaranya, sampai pukul 12.00 siang sudah mencapai 1045 pemilih, yang nantinya proses pemilihan akan selesai Pada Pukul 15.00 WITA, dan langsung dilakukan proses perhitungan suara hari ini juga, tutur Eso panggilan akrabnya sehari – hari.
Disini kami berdua tidak ada persaingan karena kami bersaudara, siapa saja yang terpilih berarti itulah yang terbaik sesuai keinginan warga Poboya untuk menjabat sebagai Ketua Adat Poboya priode 2022 – 2027.
Kami akan tetap komitmen bagaimana Kelurahan Poboya ini semakin maju dan sejahtera warganya, dengan adanya tambang emas Poboya yang merupakan kekayaan alam diberikan Allah SWT, untuk dikelola sesuai dengan koridor adat istiadat warga Poboya, sekaligus menyambut baik semua warga yang mau mencari rejeki di tanah Poboya, jelasnya.