
Editor ; Moh.Nasir Tula
Sigi, beritasulteng.id – Laga final Turnamen Sepak Bola Asnawi Rasyid Cup I menghadirkan pertandingan penuh tensi dan emosi. Kesebelasan Poboya Sintuvu Maroso (PSM) akhirnya keluar sebagai juara setelah menaklukkan PS Fajar Nusantara Langaleso dengan skor meyakinkan 3–1, pada laga yang digelar di Lapangan Sepak Bola Desa Sibalaya, Kecamatan Tanambulava, Kabupaten Sigi, Sabtu (11/10/2025).
Pertandingan tersebut disaksikan langsung oleh Asnawi Rasyid, selaku penyelenggara turnamen, bersama istri dan dua anaknya. Ribuan penonton yang berasal dari berbagai desa di sekitar lokasi tampak memadati area lapangan.
Suasana semakin meriah dengan dukungan suporter kedua tim yang penuh semangat, namun tetap dalam situasi aman berkat pengawalan ketat aparat kepolisian dan panitia pelaksana.
Babak Pertama: PSM Unggul Cepat, Fajar Nusantara Berjuang Keras
Sejak peluit awal dibunyikan, tempo permainan berjalan cepat. PSM Poboya langsung mengambil inisiatif serangan dan mendominasi penguasaan bola. Tekanan mereka membuahkan hasil pada menit ke-12 ketika Husen (Uceng), penyerang andalan PSM bernomor punggung 24, melepaskan sepakan keras dari luar kotak penalti yang tak mampu diantisipasi kiper Fajar Nusantara. Skor berubah 1–0 untuk PSM Poboya.
Tertinggal cepat, Fajar Nusantara mencoba bangkit dengan permainan umpan-umpan pendek dari tengah. Namun, pertahanan solid PSM yang dikawal Ridho membuat peluang mereka selalu kandas.
Petaka kembali datang untuk Fajar Nusantara pada menit ke-27. Uceng kembali mencatatkan namanya di papan skor setelah memperdaya bek tengah lawan dengan gerakan tipuan sebelum melepaskan tembakan keras yang kembali bersarang di gawang. PSM unggul 2–0.
Tak berhenti di situ, pada menit ke-35, Faldi Bucet (9) menambah keunggulan PSM melalui sundulan tajam setelah menerima umpan silang matang dari Zailun di sisi kiri. Skor menjadi 3–0, membuat para pendukung PSM bersorak riuh.
Namun semangat juang Fajar Nusantara tidak padam. Lima menit kemudian, tepatnya di menit ke-39, Reza (9) yang belakangan dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Turnamen, sukses memperkecil ketertinggalan menjadi 3–1 lewat sontekan halus di depan gawang yang dijaga Ramadhan. Skor tersebut bertahan hingga turun minum.
Babak Kedua: Pertarungan Fisik dan Strateg
Memasuki babak kedua, kedua kesebelasan tampil lebih hati-hati namun tetap bernafsu menyerang. Permainan keras pun tak terhindarkan, membuat wasit harus mengeluarkan lima kartu kuning — dua untuk PSM Poboya dan tiga untuk Fajar Nusantara.
Fajar Nusantara melakukan dua pergantian pemain di menit ke-55 untuk menambah daya gedor. Beberapa kali peluang mereka mengancam gawang PSM, namun penyelesaian akhir yang kurang tenang membuat upaya mereka gagal membuahkan hasil.
Menanggapi tekanan itu, pelatih PSM Poboya juga melakukan tiga pergantian pemain strategis. Pergantian ini terbukti efektif memperkuat lini tengah dan menjaga keseimbangan tim di sisa waktu pertandingan.
PSM kemudian memilih memperlambat tempo permainan dengan lebih banyak menguasai bola di area tengah dan sesekali melancarkan serangan balik cepat. Disiplin bertahan dan koordinasi antarlini membuat mereka berhasil mempertahankan keunggulan hingga peluit panjang dibunyikan wasit.
PSM Poboya Tak Terkalahkan
Dengan hasil akhir 3–1, PSM Poboya Sintuvu Maroso resmi menjuarai Turnamen Asnawi Rasyid Cup I. Tim asuhan pelatih muda Poboya ini tercatat tidak pernah menelan kekalahan sejak fase penyisihan hingga final.
Ucapan Syukur dan Rencana ke Depan Usai pertandingan, manajer PSM Poboya Miqdat (Tysen) mengungkapkan rasa syukurnya atas prestasi yang diraih timnya.
“Alhamdulillah, kami bersyukur atas kemenangan ini. Walaupun tim ini baru terbentuk dan pertama kali mengikuti turnamen, para pemain mampu menunjukkan kerja keras dan kekompakan luar biasa,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa pencapaian ini tidak lepas dari kerja sama seluruh tim—pemain, pelatih, dan ofisial—yang saling mendukung satu sama lain.
“Kami hanya memberi motivasi agar setiap pertandingan dijalani dengan semangat juang tinggi dan menjunjung nilai-nilai sportifitas. Kemenangan ini juga berkat doa dan dukungan masyarakat Poboya,” tambah Tysen.
Sebagai penutup, Tysen menyampaikan bahwa PSM Poboya akan kembali turun di dua turnamen berikutnya, yakni Turnament Desa Pakuli, Kabupaten Sigi, serta Turnamen Desa Alindau, Kabupaten Donggala, memperebutkan piala gubernur Sulteng.
“Kami berharap bisa kembali memberikan hasil terbaik untuk Poboya dan terus membawa nama baik Kota Palu di setiap ajang,” tutupnya.
Turnamen yang berlangsung meriah dan kondusif ini juga menjadi bukti nyata bahwa sepak bola dapat menjadi wadah pemersatu masyarakat, sekaligus ajang mempererat persaudaraan tanpa kerusuhan.