Palu, beritasulteng.id – Penyelesaian pembangunan Hunian Tetab ( Huntap ) di Talise Valangguni dan Tondo II, mendapat sorotan keras dari Ketua dan Anggota Pansus Rehab – Rekon DPRD Kota Palu, hal ini di sampaikan dihadapan para insan pers, saat konferensi pers di salah satu ruang sidang kantor DPRD Kota Palu, Pada Rabu 12/06/2024.
Ketua Pansus Rehab – Rekon DPRD Kota Palu M.Syarif mengatakan saat turun lapangan, Pada Senin Pagi 10/06/2024, di dua lokasi Huntap, kami melihat cukup memprihatikan kita semua, dimana waktu yang telah ditetapkan tinggal beberapa saat. ” Namun pekerjaan tersebut kami yakin seyakin – yakinya, bahwa pekerjaan itu tidak akan selesai dengan waktu yang ditetapkan “.
Dihadapan awak media politisi partai Gerindra Kota Palu sangat menyesali kinerja dari perusahaan PT. Adi Karya dan PT.Bumi Karsa, yang sampai sejauh ini pembangunan Huntap Talise Valangguni dan Tondo II, penyelesaianya sangat jauh dari harapan.
Waktu kontrak pekerjaan sudah akan berakhir pada tanggal 16 Juni 2024, namun masih banyak unit Huntap yang progres pekerjaannya tidak selesai, seperti yang kami tinjau langsung masih ada Huntab di blok A atapnya belum terpasang, belum lagi trotoar dan drainasenya sangat amburadul sekali, diperparah lagi banyak kran air yang sudah hilang di Huntab Talise Valangguni.
Berdasarkan data yang kami dapatkan ada 94 unit lagi yang belum dibangun untuk lokasi Huntap Talise Valangguni, dengan waktu kontrak yang sudah tinggal hitungan hari lagi akan berakhir, sampai sejauh ini kami juga belum mendapat data dari dua perusahaan tersebut, terkait kapan mulai dibangun lagi yang ketambahanya itu, dimana anggaranya sudah ada dari BUMN.
Ia menambahkan, nantinya selepas sholat Jumat 14 Juni 2024 kami akan melaksanakan RDP di Kantor DPRD Kota Palu, bersama OPD terkait, camat dan Lurah, sekaligus juga kami undang pihak dari PT.Adi Karya dan PT. Bumi Karsa, untuk mendengar langsung penjelasanya terkait pembangunan Huntap di dua lokasi tersebut.
Sementara itu di tempat yang sama, Anggota Pansus Rehab – Rekon DPRD Kota Palu Muslimun menuturkan dari hasil penelusuran di lokasi, kami melihat proses pembangunan Rehab – Rekon jauh dari harapan, karena progres pekerjaan ini tidak sesuai ekspektasi kita, dan harusnya tanggal 16 Juni 2024 sudah akan di serahkan.
Jangan sampai penyerahan ini setengah – setengah, yang kami maksud penyerahannya ini setengah – setengah, maksudnya begini, jangan hanya pembangunan tampilan luarnya yang di serahkan, tapi kita mau menteri yang datang ini harus di kroscek dari A sampai Z, bila perlu tampak depan dengan tampak belakang menteri harus keliling melihatnya.
Tapi kebiasaanya pemerintah ini ( Minta Maaf ), ini hanya memperlihatkan yang bagus – bagus sajah, yang jelek – jeleknya tidak mau di perlihatkan, seperti yang kami lihat langsung pembagunan trotoar, drainase masih terbengkalai di Huntap Tondo II, belum lagi kita bicara sarana yang lain termasuk listrik dan air bersih.
” Bagaiman mau penyerahan seperti ini, kalau model pekerjaannya tidak sesuai harapan yang di kerjakan oleh PT. Adi karya yang mengerjakan infrasturktur jalan dan drainase, sedangkan PT. Bumi karsa yang kerjakan unitnya “, ucapnya.
Tapi kalau lihat fakta di lapangan jauh dari harapan, apakah model seperti ini kita mau serahkan ke warga, teman – teman Pansus nanti kita akan pertanyakan semua hal tersebut Pansus, nah kalau pun nanti pekerjaan itu tidak selesai, kita tidak tahu hasil Pansus nanti seperti apa mengambil rekomendasi.
Kami Pansus dari Rehab – Rekon menekankan sajah, jangan sampai penyerahan Huntap yang diserahkan ke warga, tidak sesuai dengan surat perjanjian yang di bangun secara bersama – sama, karena yang rugi kan masyarakat Sulawesi Tengah, bukan uang sedikit yang di pakai untuk membangun Huntab, ini uang besar yang di pakai.
” Berapa lama masyarakat menunggu, mau hampir jalan enam tahun, dimana hasil yang didapat tidak sesuai ekspektasi kita, apa lagi ada penambahan di Huntap Talise Valangguni sekitar 94 unit tapi atab belum di kerjakan, bagaiman mau diserahkan model seperti ini “, kesal Muslimun.
Kalau melihat kinerja pemerintah Provinsi dan Kota Palu, kami sangat mengapresiasi, karena ini sudah membantu, tapi kan harusnya ada pengawasan yang betul – betul serius dilakukan, tapi kalau model pengawasan seperti ini, kami juga tidak berharap banyak pekerjaan ini, kalau cuma mau tiga atau empat bulan tidak bakal kelar – kelar pengerjaanya, jelas Politisi Partai Nasdem Kota Palu. ( Nasir Tula )