
Editor ; Moh.Nasir Tula
Palu, beritasulteng.id – Wali Kota Palu, H. Hadianto Rasyid, SE, turun langsung menemui masyarakat Kelurahan Watusampu yang melakukan aksi demonstrasi di wilayah setempat, Rabu (22/10/2025).
Aksi tersebut merupakan bentuk protes warga terhadap aktivitas galian C yang beroperasi di sekitar kawasan pemukiman mereka. Masyarakat menilai kegiatan penambangan tersebut telah menimbulkan berbagai persoalan lingkungan dan sosial yang berdampak langsung pada kehidupan sehari-hari.
Dalam orasinya, warga menyampaikan keluhan terkait debu tebal yang beterbangan di sekitar rumah-rumah penduduk serta terganggunya sumber air bersih akibat aktivitas tambang. Mereka menilai kondisi tersebut telah menurunkan kualitas udara dan berpotensi mengganggu kesehatan warga, khususnya anak-anak dan lansia.
Selain itu, masyarakat menuntut agar pihak perusahaan memberikan kompensasi kepada warga terdampak, serta melakukan penyemprotan rutin di bahu jalan untuk menekan dampak debu yang mengganggu kenyamanan dan kesehatan lingkungan.
Menanggapi keluhan tersebut, Wali Kota Palu Hadianto Rasyid menyampaikan apresiasi atas sikap warga yang menyampaikan aspirasi secara tertib dan damai. Ia menegaskan bahwa pemerintah kota akan menindaklanjuti aduan tersebut secara serius.
“Kami memahami keresahan masyarakat. Pemerintah Kota Palu akan memastikan agar aktivitas perusahaan tidak menimbulkan dampak negatif bagi warga dan lingkungan sekitar,” ujar Hadianto.
Sebagai langkah konkret, Wali Kota Hadianto langsung mengundang pihak perusahaan untuk melakukan pertemuan dengan pemerintah kota pada pukul 13.00 WITA di hari yang sama. Pertemuan itu bertujuan membahas solusi yang adil dan berkelanjutan antara pihak perusahaan dan masyarakat.
Pemerintah Kota Palu berharap dialog tersebut menghasilkan kesepakatan yang berpihak pada kepentingan masyarakat tanpa mengabaikan keberlanjutan lingkungan di wilayah Kelurahan Watusampu.
Dalam kesempatan itu, Hadianto juga mengimbau agar seluruh pihak, baik masyarakat maupun perusahaan, tetap menjaga kondusivitas dan mengedepankan dialog sebagai jalan penyelesaian.
Foto: Imron