
Palu, beritasulteng.id – Ketua Forum Rakyat Sulteng Bersatu (FRSB), Kusnadi Paputungan, S.IP, mengimbau seluruh elemen masyarakat di Sulawesi Tengah agar tetap menjaga keamanan dan kondusifitas daerah dalam menyampaikan aspirasi.
Imbauan tersebut disampaikan menyusul terjadinya aksi unjuk rasa di Jakarta dan sejumlah daerah lain yang berakhir ricuh, merusak fasilitas negara maupun daerah, bahkan menelan korban jiwa.
“Jika ingin menyampaikan aspirasi, gunakan saluran yang tersedia dan tetap pada koridor hukum yang berlaku. Seperti apapun kondisinya, keamanan dan kenyamanan masyarakat harus diutamakan,” tegas Kusnadi, Jumat (29/8).
Terkait peristiwa meninggalnya seorang pengemudi ojek online (ojol) yang terlindas kendaraan taktis Brimob saat aksi unjuk rasa 28 Agustus lalu, Kusnadi menilai hal itu merupakan tragedi yang tidak diinginkan semua pihak. Ia menekankan agar kejadian tersebut diusut secara tuntas dan dipertanggungjawabkan sesuai hukum.
“Ini akibat ulah sejumlah anggota dewan pusat yang memantik kemarahan rakyat. Pada akhirnya, rakyat menjadi korban, aparat juga jadi korban. Anggota dewan yang tidak sensitif terhadap kesulitan rakyat seharusnya juga diberi sanksi hukum,” ujar Kusnadi.
Lebih jauh, Kusnadi mengingatkan agar aspirasi rakyat tetap diarahkan pada tuntutan yang substansial. Ia menilai pemerintah, khususnya Presiden Prabowo Subianto, perlu segera mengeluarkan kebijakan yang benar-benar pro-rakyat.
“Sebaiknya kita fokus menuntut pemerintah menata kembali sistem pengelolaan sumber daya alam yang timpang, serta merealisasikan pelayanan pendidikan dan kesehatan gratis. Dengan begitu, rakyat bisa merasakan arti kemerdekaan secara nyata,” tambah Kusnadi yang dikenal aktif membela hak-hak masyarakat kecil, terutama mereka yang terpinggirkan dari akses agraria.
Kusnadi juga menekankan pentingnya solidaritas sosial di tengah situasi sulit saat ini. Menurutnya, penyampaian aspirasi adalah hak rakyat, namun tetap harus dilakukan dengan cara yang damai agar tidak menambah beban masyarakat.