Palu, beritasulteng.id – Tim Seleksi Calon Anggota Bawaslu Sulteng menanggapi apa yang menjadi sorotan salah satu peserta yang tidak lolos dalam tes Tertulis dan Psikologi.
Protes itu dilayangkan karena saat tes tertulis di UPT BKN Donggala – Palu, tidak dipublikasikan oleh Timsel kepada para peserta.
Tanggapan itu diutarakan Ketua Timsel Calon Anggota Bawaslu Sulteng Kartini Malarangan kepada TribunPalu.com, Selasa (26/7/2022).
“Yang bersangkutan tidak menyoroti kerja timsel, cuma mekanisme CAT,” ujar Ketua Timsel Calon Anggota Bawaslu Sulteng, Selasa (26/7/2022).
Dia mengatakan, hasil ujian CAT di UPT BKN sudah dapat dilihat langsung peserta yang bersangkutan.
“Memang hasil ujian CAT itu kan peserta lansung melihat sendiri hasilnya pas selesai mengerjakan, Jadi kalau sudah tahu hasilnya apa lagi. Intinya Timsel kan cuma mendapat rekapan dari BKN,” kata Kartini Malarangan.
Terkait tanggapan yang disampaikan Ketua Timsel Anggota Bawaslu Sulteng, Sigit pun kembali merespon pernyataan ketua Timsel, Menurutnya, sistem CAT itu sudah berjalan sesuai mekanismenya, namum yang menjadi titik pertanyaan ialah hasil rekapitulasi ujian CAT itu.
” Karena hasil Cat itu tidak di umumkan berdasarkan nilai hasil tes tertinggi dan terendah untuk di ketahui semua peserta, seharusnya hasil rekapitulasi tersebut diumumkan dan ditempelkan di tempat yang telah disediakan usai pelaksanaan ujian CAT dan rekap hasil ujian tersebut harus diparaf oleh masing-masing anggota Timsel “, Ujar Sigit saat kami konformasi, Rabu (27/072022)
Dengan adanya kejadian itu, Sigit pun menilai belum adanya transparansi kinerja Timsel Bawaslu
Padahal prinsip tata kerja Timsel yang saya tahu, ialah mandiri, jujur, adil, berkepastian hukum, tertib, terbuka, proporsional, profesional.
Selanjutnya harus akuntabel, efektif dan efesien dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya, ucap Sigit yang juga merupakan koordinator di Bidang Peneliti dan Kajian pada “Lembaga Pendidikan Kepemiluan (LPK)” Sulteng.
Sigit pun mempertanyakan Apa dasar penetapan nilai hasil tes tertulis? Karena tidak di umumkan dan ditempelkan pada tempat yang seharusnya disediakan oleh timsel, sehingga dapat di ketahui publik dan seluruh peserta.
Ia pun menganalogikan, Si A dan si B ikut ujian dan dan masing-masing peserta tahu skor hasil ujian masing-masing, namun si A tidak tahu skor nilai hasil ujian si B dan begitupun sebaliknya si B juga ga tau skor hasil nilai ujian si A. Dan tiba-tiba hasil pengumuman yang lulus adalah si B. Pasti si A bertanya berapa nilainya skor hasil ujian si B?? apakah 100 apakah 80 atau 20.
Untuk itu Sigit pun, menegaskan perlunya peran serta keterlibatan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penyelidikan atas proses rekrutmen calon anggota bawaslu yang mana tahun ini meliputi 25 provinsi di Indonesia, karena proses rekrutment ini menggunakan biaya APBN yang cukup besar, hal ini untuk menghindari terjadinya penyalahgunaan wewenang yang mana penyalahgunaan wewenang masuk dalam kategori tindak pidana korupsi.
Selain itu saya sebagai warga negara memiliki semangat untuk mendorong bawaslu agar mencapai tujuan akhir, yaitu melahirkan pemilu yang berkualitas dan dipercaya oleh seluruh rakyat indonesia dan bawaslu sebagai lembaga yang bisa di andalkan mengawasi pemilu Indonesia, Ungkap Sigit.
Sigit pun menambahkan, dalam konteks ini Iapun tidak mempersoalkan masalah tidak lolos nya dirinya dalam proses seleksi, hal ini semata-mata didorong oleh niat yang baik untuk melakukan perbaikan-perbaikan sistem rekrutmen kedepan bagi penyelenggara pemilu khususnya bawaslu, tutupnya.
Terkait persoalan ini apakah Ombudsman memberikan respon ” Sigit pun meng iyakan menurut Sigit, Kepala Ombudsman Sulteng telah menghubunginya Via Whats Up (wa)
“Trims pak Sigit infonya. Saya amati kebijakan rekrutmen kali ini berbeda dengan sebelumnya. Sejak penetapan Timsel seluruh Indonesia hingga test, asas dekon kuat sekali. Insha Allah kami juga terus kawal proses ini sebatas kewenangan kami. Semoga transparansi dan akuntabilitas bisa benar terjaga. Isi Pesan Whats Up Kepala Ombudsman Sulteng Kepada Sigit, jelasnya. ( Nasir Tula )