Tolitoli, beritasulteng.id – Mendekati pertengahan Ramadan, sejauh ini Dinas Kesehatan belum menemukan zat berbahaya dalam jajanan takjil. Diketahui, Dinkes Tolitoli mengambil sampel secara acak terhadap para pedagang takjil yang ada di Kabupaten Tolitoli.
Dinkes juga telah mengerahkan petugas Puskesmas untuk melakukan uji petik terhadap takjil yang ada di wilayahnya masing-masing. Dari laporan tim yang bekerja tidak ditemukan adanya jajanan berbahaya.
“Artinya tidak ada yang positif menggunakan bahan pengawet maupun pewarna yang dilarang, hasil yang kita dapat masih aman untuk dikonsumsi. Tetapi kita lihat-lihat lagi, titik pantau karena tidak boleh lengah dan timbul hal-hal yang tidak diinginkan,” terang Penanggung Jawab Program Kesehatan Dinas Kesehatan Tolitoli, Murniati, Senin (26/04/2021).
Meskipun demikian, Dinkes tetap mengimbau untuk membeli makanan dengan melakukan identifikasi secara visual, dengan melihat suasana di sekitar lokasi jualan, warna makanan jangan sampai terlalu mencolok, serta bakanan bebas dari debu maupun kotoran yang berterbangan.
“Kalau beli takjil yang dalam kondisi tetutup, jangan biarkan lalat hinggal apalagi debu yang ada di jalanan hinggap dimakanan. Jatuhnya makanan tidak sehat bukan karena zat berbahaya tetapi kuman dan bakteri yang terbang secara liar. Jangan sampai diare atau gangguan pencernaan karena mengonsumsi makanan yang tidak sehat,” ungkapnya.
Hingga saat ini, masyarakat Kota Cengkeh belum ada yang mengeluhkan sakit perut dan penyakit pencernaan lainya hingga menyebabkan Kejadian Luar Biasa (KLB), masih dalam ambang batas normal. Namun karena banyak pedagang musiman, maka pantauan dan pengawasan tetap dilakukan karena jangan sampai menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan. (Andi.ZR )